cantik itu luka, lelaki harimau, dan Manohara
Cantik itu luka. Cantik itu banyak didamba perempuan. Tapi, cantik juga bisa membawa luka. Luka bagi orang yang memiliki wajah cantik itu. Juga orang-orang di dekat si cantik itu. Terlalu sering mengikuti perkembangan kasus Manohara, tiba-tiba mengingatkanku pada salah satu judul novel Eka Kurniawan. Aku pernah beberapa kali membacanya. Bahkan setiap kalimatnya, tanpa sadar membuatku merenung. Membaca cantik itu luka, kita seakan diajak berjalan-jalan di suatu perdukuhan. Novel setebal 537 kita laiknya membaca sebuah sejarah.
Tapi kembali ke Manohara, bukan berarti melalui tulisan ini aku menyalahkan mereka yang memang cantik. Ini hanya sekadar refleksi. Dimana seorang perempuan yang dipaksa untuk menjadi pelacur pada jaman nya, hingga mempunyai tiga orang anak gadis yang semuanya cantik, sampai pada kandungan anaknya yang keempat, dia bersumpah agar anak nya terlahir buruk rupa. dan itulah yang terjadi. Meskipun anak keempatnya terlahir buruk rupa, ia tetap memberinya nama si Cantik.
karakter dan setiap kejadian di masa tersebut, benar-benar kuat terekam dalam karya EKa yang pernah masuk long list Khatulistiwa Literary Award tahun 2003 ini. pada tahun 2006, novel ini juga terbit dalam edisi bahasa asing pertama atas usaha Ribeka Ota yang menerjemahkannya ke dalam Bahasa Jepang. tak heran, ketika majalah HORISON menyebutnya novel berkelas dunia.
karena lagi-lagi, membaca novel karya pengarang Indonesia kelahiran 1975 dan alumnus Filsafat UGM ini, kita akan merasakan kenikmatan yang sama dengan nikmatnya membaca novel-novel kanon dalam kesusastraan Eropa dan Amerika Latin. HORISON juga memuji kecakapan Eka dalam mengisahkan kejatuhan sebuah keluarga incest dengan titik pusat pengisahan pada tokoh Dewi Ayu (lahir dari ayah Belanda dan ibu Nyai) dalam gaya berkisah yang dengan enteng mencampuradukkan realisme dan surealisme, mengawinkan kepercayaan-kepercayaan lokal dengan silogisme filsafat yang membobol semua tabu, dan memberikan hormat yang sama pada realitas sejarah dan mitos, merupakan pencapaian luar biasa mengingat novel ini merupakan novel pertamanya.
Di akhir masa kolonial sebuah Suratan yang aneh memaksa Dewi Ayu, seorang perempuan elok, memasuki kehidupan yang tak pernah dia bayangkan: menjadi pelacur. Kehidupan sebagai pelacur terus dijalaninya sampai ia memiliki tiga anak gadis yang cantik. Ketika ia mengandung anaknya keempat ia berharap anaknya buruk rupa. Itulah yang terjadi. Si buruk rupa itu ia beri nama si Cantik. Sebagaimana layaknya novel-novel kuat, tokoh-tokoh dalam novel ini perkembangan karakter dan fase hidupnya dikawal dengan teliti dari awal hingga akhir sehingga kemungkinan terjadinya desepsi dan akronisme peluangnya tertutup sama sekali.
benar juga apa kata Alex Supartono (Kompas, 30/11/2003), perihal berbagai gaya dan bentuk yang diaduk jadi satu ini, santik itu luka memang sebuah penataan berbagai capaian sastra yang pernah ada. Seluruh referensi yang ada dalam bagasi penulisnya, hadir bercampur aduk membentuk mozaik konstruksi linguistik yang dinamis.
lelaki harimau
pada lanskap yang sureal, Margio adalah bocah yang menggiring babi ke dalam perangkap. namun di sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terpesona dalam tragedi pembunuhan paling brutal. Di balik motif-motif yang berhamburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. “Bukan aku yang melakukannya.” ia berkata dan melanjutkan. “Ada harimau di dalam tubuhku.”
itulah sinopsis dari novel Eka Kurniawan selain cantik itu luka. di novel setebal 193 halaman ini aku merasakan perbedaan yang cukup kental dari cantik itu luka. bahasa yang dipilihnya lebih bergaya realisme. benar kata Hernad Tanzil dalam bukuyangkubaca.blogspot.com. cantik itu luka lebih mengusung gaya realisme magis. begitupun Katrin Bandel, seorang pengamat Sastra Indonesia dari Universitas Hamburg, seperti yang dikutip Hernad, “mungkin novel ini dapat dikatakan sebgai novel psikologis karena kekuatan novel ini terletak pada kekayaan dan ketepatan deskripsi pengalaman, pikiran, dan perasaan para tokoh utamanya yang membuat tingkah laku mereka menjadi meyakinkan secara psikologis.”
dimana novel ini dibuat dengan alur cerita secara flash back, dimulai dari terdengarnya berita matinya Anwar Sadat di tangan Margio secara keji yaitu dengan mengigit leher Anwar Sadat hingga nyaris putus seperti harimau membunuh mangsanya. Ketika Margio ditangkap karena perbuatannya itu ia mengelak bahwa bukan dirinya yang membunuh melainkan harimau yang ada di dalam tubuhnyalah yang melakukan perbuatan keji tersebut. Margio merasa dirinya dikuasai oleh harimau jadi-jadian yang merupakan warisan dari kakeknya.
Perlahan-lahan motif pembunuhan ini akan terkuak dan baru benar-benar jelas terbuka pada kalimat akhir novel ini. Dalam novel ini pembaca juga diajak mengenal latar belakang keluarga Margio jauh sebelum Margio dilahirkan. Margio dilahirkan dari sebuah keluarga yang tidak bahagia, ayahnya (Komar) senantiasa bertindak kasar terhadap ibunya (Nuraeni) bahkan anak-anaknyapun tidak luput dari perlakuan kasarnya. Lambat laun Margio membenci ayahnya dan diam-diam berniat untuk membunuhnya, namun hal ini urung dilakukan karena Komar terburu mati dalam tidurnya karena sakit. Sebelum Komar mati, tidak tahan dengan perlakuan kasar suaminya, Nuraeni berselingkuh dengan Anwar Sadat majikannya hingga akhirnya Nuraeni hamil dan melahirkan seorang anak yang akhirnya meninggal sebelum sempat diberi nama. Tahu ibunya mencintai Anwar Sadat dan hanya memperoleh kebahagian darinya, Margio pergi menemui Anwar Sadat dan menyatakan bahwa ibunya sangat mencintainya. Namun tanpa diduga jawaban dari Anwar Sadat sangat menyakitkan Margio sehingga membuat dirinya terpukul hingga akhirnya ia membunuh Anwar Sadat.
lalu Manohara?
nama Manohara Odelia Pinot ternyata mengundang misteri tersendiri. media bahkan tak henti-hentinya memasang telinga seputar perkembangan Mode cantik itu. seperti acara infotainment investigasi “Silet”, yang pernah berusaha menguak berdasarkan keterangan dari ibunda Manohara. pemilihan nama Manohara diambil dari kamus Bahasa Sansekerta yang berarti cantik, ramah, dan baik hati.
akan tetapi seorang Ahli Etimologi & Sastra Jawa, Drs Kharsono, juga menambahkan, selain mempunyai arti positif dalam mitologi india, Misteri Nama Manohara justru mempunyai arti berbeda dalam mitologi bangsa Kinara. Dalam hal ini disebutkan, sebuah kisah tentang seorang putri bernama Manohara yang akhirnya hidup bahagia dengan seorang pangeran, tetapi sebelumnya sempat mengalami penistaan oleh seorang pemburu cinta.
apabila dugaan penyiksaan & penyekapan terhadap Manohara Odelia Pinot itu benar adanya, maka dengan menguak misteri nama Manohara sepertinya saat ini Manohara sedang menapaki etape ‘susah’ & ‘menderita’nya menjadi seorang putri. Kita semua berdoa agar si cantik berdarah Bugis – Perancis ini bisa menemui kebahagiaan seperti kisah Putri Manohara dalam legenda kuno bangsa Kinara.
Di pertengahan april bulan keempat tahun ini tiba-tiba mata, telinga dan pikiran terpusat pada sosok sicantik manohara. tak jelas tapi jadi ingin jelas karena ekspos berita cukup memukau halaman depan surat kabar membuat kita ingin menikmati berita ini. perlakuan laki-laki terhadap perempuan isterinya sendiri. terlepas dari simpang siur kabar ibunya yang katanya menjualnya, saya tetap mendukung langkah Mano yang kini telah tiba di Indonesia.
Kesimpulannya, aku hanya ingin membahasakan apa yang pernah kubaca dan sedikit terlintas kasus Manohara yang hingga kini kian hangat.
dan cantik bukanlah kutukan,…
dan cantik adalah bayangan keindahan tuhan
dan cantik….adalah cantik
LikeLike
dan cantik tidak cantik, hanya ada di pikiran kita. pikiran yang menghunjam hati hingga ke langit dan membuahkan sikap
LikeLike
eh manohara yg dulu lebih cantik ya.. langsing..
sekarang gembrot 😀
hohohoho
LikeLike
so??
LikeLike
so masih tetep cantik juga 😀
dan butuh extra latihan lagi buat seperti dulu :p
*peeaacee*
btw, aku sih setuju ama pendapat Ratna Sarungpea, kalau nggak ada bukti penyiksaannya kan jadi hoax gitu 🙂
LikeLike
di dalam wajah yg cantik itu terdapat tengkorak yg mengerikan…
tp gambar di atas (1,2) itu serem jg y
LikeLike
yup, benar sekali. tapi klo udah tengkorak, udah bukan manusia lagi. tapi ya…memang tengkorak. he…he…. makasih jin99a…:)
LikeLike
cantik itu urusan mata. indah itu urusan hati. damai itu urusan hati yang bertujuan. Tuhan adalah tujuan terbaik.
Untuk sampai padaNya, hati mesti memahami keindahan dan kecantikan. Hidup telah menyediakan itu semua.
LikeLike
makasih mas Saluang… 🙂
LikeLike
Wow! This blog looks just like my old one! It’s on a entirely different topic but it has pretty much the same layout and design. Outstanding choice of colors!
LikeLike
Wonderful blog! I found it while searching on Yahoo News. Do you have any suggestions on how to get listed in Yahoo News? I’ve been trying for a while but I never seem to get there! Cheers
LikeLike
cantik itu menyusahkan
namun menjadi jelek juga bukan sbuah kutukan.
😀
LikeLike
kalau begitu mari terus dan jangan menyerah menggali potensi diri kita agar mereka menatap kita bukan karena kita cantik atau jelek, namun karena kita hati kita, karena kecerdasan kita, karena etos kita, dan kemampuan-kemampuan lainnya 🙂
LikeLike