es Cuing
Pernah mendengar istilah cuing? Atau mungkin pernah merasakan es cuing?Ya, es cuing sebetulnya tak ubahnya dengan cincau hijau. Cara penyajiannya saja yang berbeda. Bila umumnya orang menjual es cincau dengan sirup yang dibuat dari gula putih, es cuing disantap dengan sirup gula merah, es serut dan siraman santan. Ciri khas lain, saat dimasak, sirup gula merah dicampur dengan sobekan daun pisang kering untuk memberi aroma. Rata-rata es cuing dijual 500 rupiah per gelas. Rasanya sungguh segar di tengah teriknya suhu udara Cirebon yang cukup menyengat. Cuing sendiri ternyata berasal dari desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabuaten Majalengka.
kawan, sebenarnya saya sudah lama menulis berita ini untuk media di lembaga tempatku bekerja, dan sudah terbit bulan Februari 2009 lalu. namun saya baru sempat nge-post-kan di blog ini sekarang. tepatnya, aku gak kepikiran untuk nge-post-kan. okay, dengan sedikit ditambahkan kata pengantar, aku tak ingin sekadar share cerita duka nasib kaum perempuan, so untuk sekarang aku potong dengan pengalaman lainnya. dan tentunya, sampai aku selesai menuliskan berita tentang persoalan perempuan lainnya.
Desa Mirat: Daerah Produksi Cuing Terbesar, Kurang Perhatian Pemerintah
Memasuki jalan panjang menuju Desa Mirat, kita bisa merasakan hawa sejuk yang berasal dari pepohonan yang berbaris teratur di sepanjang jalan. Terutama angin dingin persawahan sekitar Leuwimunding. Hingga akhirnya sampai di Desa Mirat, kita bisa menyaksikan langsung sebuah desa yang di lingkari perbukitan terjal. Di desa Mirat inilah, cuing dibuat. Dimana 50% dari penduduknya sebagai pembuat sekaligus penjual cuing. Sedangkan 40% lainnya lebih lebih banyak sebagai pegawai dan petani, 10% sebagai pedagang yang menjual bahan baku cuing.
Dalam proses pembuatannya, cuing dibuat dari daun cuing. Daun hijau yang tergolong lembut dan lunak. Dan jangan heran jika pertama kali memasuki perkampungan Mirat, kita akan menemukan daun cuing ditanam di depan rumah warga Desa Mirat. Konon, proses pembuatan cuing harus menggunakan air yang keluar dari tanah di Desa Mirat. Karena jika dibuat dari air daerah lain, maka hasilnya tidak lunak, tapi kenyal seperti jelly.
Kabupaten Majalengka sendiri, secara aspek hidrologis, memang mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air. Yang tentunya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di permukaan air, ada mata air, sungai, danau, waduk lapangan atau rawa. Sedangkan air tanah, ada sumur bor, pompa pantek dan air hujan. Adapun sungai-sungai yang besar diantaranya adalah Sungai Cilutung, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi, dan Cimanuk.
Pedagang Cuing Kurang Diperhatikan Pemdes
Di luar Kota Cirebon, selama ini es cuing dikenal sebagai salah satu minuman khas dari Cirebon. Minuman pelengkap makanan khas Cirebon, seperti nasi Jamblang, empal gentong, ketoprak, lontong sayur, dan makanan khas Cirebon lainnya. Menurut Mistani, salah satu penjual es cuing asal Mirat, cuing sudah ada sejak zaman nenek moyang dulu. Mistani sendiri telah menjalankan profesinya sebagai pedagang es cuing sejak tahun 1980-an.
Hanya bermodalkan uang senilai 20.000 rupiah sekaligus sepeda ontel, Mistani mampu membiayai kebutuhan hidup keluarganya. Hingga kini dia telah memiliki cucu, Mistani tetap bertahan sebagai penjual es cuing. Bahkan sejak tahun 2004, Mistani sudah mulai mencicil sepeda motor untuk menjalankan usahanya. Alhasil, untuk berkeliling menawarkan dagangannya, Mistani tak lagi menggunakan sepeda ontel.
pa Mistani dan anak perempuannya yang sedang membantu membersihkan mangkuk tempat es cuing. dan di belakangnya, aku dan pa Agus sedang asyik ngobrol
.
Sayangnya, kemandirian warga selama puluhan tahun ini kurang didukung oleh pemerintah setempat. Tak pelak, meminjam modal kepada sesama pedagang sudah menjadi hal biasa di kalangan pedagang cuing. Selama ini para pedagang cuing juga belajar secara otodidak, belajar secara turun temurun dari keluarga. Di Mirat, tak ada satupun pedagang yang pernah mendapatkan bantuan, baik itu modal ataupun pelatihan untuk mengembangkan potensi usaha mereka.
“Selama ini pemerintah kurang respon, tidak ada yang namanya program pemerintah. Selama ini kami berjuang sendiri. Kalau ternyata kekurangan modal, biasanya kami kredit untuk membeli bahan dasar pembuatan es cuing,” ungkap Mistani, ketika ditemui Blakasuta pada Rabu.
Mistani juga mengaku hanya mengandalkan es cuing-nya, tidak jarang ada warga dari daerah lain yang belajar membuat cuing di Mirat. “Warga lain yang belajar membuat cuing di sini, biasanya juga mencari isteri di sini. Sehingga mereka bisa mempertahankan usahanya.
Sementara itu menurut Agus, salah satu warga Mirat, berharap agar pemerintah lebih memperhatikan potensi daerah yang bisa dikembangkan. “Dalam hal ini, pemerintah harusnya mampu menangkap peluang Desa Mirat sebagai potensi tersendiri. Mungkin tidak harus berupa materi, tetapi bagaimana agar mereka bisa meningkatkan kualitas produk, etos kerja, serta inisiatif untuk lebih mengembangkan usahanya,” ungkap dia. Karena, lanjut dia, sampai sekarang para penjual cuing ini minim perhatian pemerintah. Apalagi di tengah krisis global, mereka tak jarang harus pontang-panting cari modal atau bahkan meminjam modal.
(ditulis Oleh Alimah dalam majalah Blakasuta yang diterbitkan Fahmina Institute dengan judul “Desa Mirat: Daerah Produksi Cuing Terbesar Kurang Perhatian Pemerintah”)
yumm..yumm..
kebayang segernya.
pake es serut pake gula merah pake santan..
*ngilerr..
LikeLike
mau aku transfer via blog???
LikeLike
wah,…nampaknya sueger banget kalo diminum siang bolong.
pemerintah memang kurang gesit dlm memberdayakan kemampuan masyarakat.
mungkin karena sibuk menjadi pe-merintah, bukan jadi government,…hahaha
LikeLike
yup!!tepat sekali, belum menjelma government!!!
LikeLike
lucu juga ya sampe cari istrinya di situ …. 🙂 tapi susah emang kalo ga ada modal, huhuhu ….
sayang aku ga suka cincau … hehe
LikeLike
emmmm….memang hampir sama dengan cincau. tapi ternyata setelah kulihat sendiri, selain daunnya berbeda, kekenyalannya juga berbeda. klo cincau mirip jelly, klo cuing agak lembek dikit. dan konon, cuing ini agak ningrat, he…he…maksudnya akan menjadi enak, jika dan hanya jika dibuat dengan air yang muncul dari tanah desa Mirat
LikeLike
ahhh bsa zzz.. yang pnting kan airx bersihh pluss aerx tuch dri mta air pgunungan alami euyyy…
LikeLike
<<<< penjual es cuingnya 🙂
LikeLike
are u kidding me????u’re the real penjual es cuing???I don’t beliefe in u. coz u’re just Agiezzt!!!
LikeLike
waktu masih SD saya sering jajan es cuing…ada mamang yg mider di seputaran rumah…ada juga es batok->serutan es batu dikasih kinca(gula merah cair)…
LikeLike
apalag di siang yang panas, dengan santan yang kental. bener2 uenak!
LikeLike
MODAL DENGKUL DULU,,…
LikeLike
modall dengkulllllll ?????????? so what gitoo lohhhh,,,, krang mah pdagang cuing byak pda yang pke motorrrr cooooyyyyy,,,, biarin jg ldang krediiittt yang penting asoooyyyy bisa ka cumponan anakkk rubiahhh
LikeLike
dan menikmati hidup nyaman…
LikeLike
biasanya sebuah awal dimulai dengan itu…
LikeLike
waktu aq kecil sering di kasih es cuing sama tetangga,wih seegeeerrny
LikeLike
aku pertama kali merasakan es cuing yang dikasih sama ibu kos di Cirebon. suegerrr tenan!!
LikeLike
ya nech pemdes kurang mrespon, gmna cye pdhal kta ne kan anak negeri kta msti melestarikan ciri khas kta ndri trutama tuch yang namax cuing ,,,, d drah laennn pasti ga bkalan da yang bsa ngbuat tuch cuing bahkan dh trknal lhooo kmna2
LikeLike
hampir di setiap desa, Pemdes tak punya taring
LikeLike
sy,teringat masa2,waktu masih tinggal di desa mirat,blok sabtu,khususna karang bi ebah,tempat nongkrong saya,sama teman2,di antaranya:murtawi/eye gendut/jamhani/kadut,mulyana/somex/dll
LikeLike
ingatan yang baik nak… pertahankan, klo bisa jalan2 ke sana.hehehe
LikeLike
cuing…cuing….cuing…aya si mamang lg mider,meuli cuing heula yu,,segeer sigana teh,,!
LikeLike
hemmm….emang gitu dendangnya para mamang Cuing
LikeLike
ya,,kira2 begitu bunyinya,,,alimah you orang mana…sory tanya2
LikeLike
aku aseli Cirebon, sekrang tinggal di Jalan Suratno, dekat Kantorku, di LSM Fahmina-institute Cirebon. kebetulan saya yang bertanggungjawab di media lembaga, es cuing adalah hasil liputan saya.
LikeLike
o begitu,,,,!sebetulnya aq juga dari kab cirebon,tepatnya,arjawinangun,cuma sudah lama,aq tinggal di mirat,malah dari kecil,,slmm kenal,dan terima kasih banyak,,telah meliput banyak hal,tentang desa mirat,,y mingkin sedikit???dari desa lain,tapi aq bangga sebagai warga mira…..wasalam
LikeLike
saya bangga sebagai warga desa mirat…
maju terus para pedagang cuing…walaupun kurang perhatian dari pemerintah…
wt all…:skali2 maen dunk k mirat…
liat suasana desa’y dan pemandangan yang indah jg ada di mirat,,,
thanks..
LikeLike
tapi ketika saya ke lokasinya langsung, sepertinya masyarakat sekitar terlena dengan kekayaan dan keindahan alam di sana, sampai lupa untuk melestarikan, karena aku merasa suasananya tak serindang dulu, terutama rumah2 padat sekitar sungai
LikeLike
aq,,sedih sebagai warga mirat,karna harus kutinggalkan,desa tercintaku ini,sekarang ku jauh,karna ku harus mencari sesuap nasi,yang tidak bisa kulakukan di desaku sendiri,,aq tidak bisa,seperti teman2,yang bisa mencari napkah di kampung halaman,aq hanya bisa berdo,a,dan berharap,semoga desaku,makmur,asri,dan maju..wasallamm
LikeLike
amiiin…suatu saat kembali dengan membawa kesuksesan dan saatnya membangun daerah
LikeLike
ya,,do,ain kawan2…semoga ku berhasil,mo nangis aq jadinya
LikeLike
hello apa kabarrrr
LikeLike
kabar baik selalu, makaih 🙂
LikeLike
ko..sepi ya ,pada ke mana para mamang cuing,,!apakah mereka sudah tidak berjualan cuing lg..?atau mungkin sudah pada alih profesi?mestinya slalu updet y?biar ada masukan…
LikeLike
Ass Wr Wb…
Mbak Alimah…kalau saya ingin membutuhkan daun tsb, kira2 mbak bisa info ke saya, siapa yg bisa saya hubungi.
Mohon tanggapannya ke email saya : jagooan@yahoo.com
Terimakasih,
Wass Wr Wb
LikeLike
yah…terlalu…ko di tinggal gitu aja…si?
LikeLike
desana sibuk ngurus perut sendiri kalau datang bantuan senyap rakyat tak tau
LikeLike
Lamun ngurusan beuteung batur riweuh sigana teh,,,,,
Tah ayeuna saha…nu janteun kuwuna…..?
LikeLike
biar pun kita punya wakil rakyat tapi sy tak nampak apa yg telah beliau buat untuk kemajuaan desanya sendiri bantuan pemerintah banyak tak sampai ke rakyat.bantuan pemerintah tuk rakyat di bungakan apa semua ni rakyat makin susah dari rakyat mirat yg kecewa
LikeLike
Mungkin duit buat bantuan dari pusat di korup……?buat beli kambing lengser dari kades,bisa menggembala..kambing xixixixi
LikeLike
ceu, gimana cara pembuatan cuing agar enak?
LikeLike
Membuat cuing sangatlah gampang,asal bisa bangun jam 3 pagi,jangan kesiangan ,bisa ga jadi,……?
LikeLike