berpikir lelah

Benar. Pada akhirnya menjadi sendiri. Menyelesaikan segalanya sendiri. Kerumitan-kerumitan itu. Tak peduli siapa pelaku kerumitan itu. Kau pernah kesulitan menerjemahkan kerumitanmu sendiri? Aku pikir banyak hal diawali dari kerumitan itu sendiri. Kenapa kita harus berlelah-lelah meluruskan benang-benang kusut itu? Atau kenapa kita bersusah payah menyimpulkan sesuatu? Seberapa besar kau percaya kata-kata yang menghibur bahwa “kita tidak sendiri”? Detik ini aku meragukan kata-kata itu. Detik ini. Apakah berarti detik yang lain aku akan berubah pikiran? Sulit. Aku sulit menjawab pertanyaan yang meminta terburu dijawab. Seperti kewajiban yang harus dipenuhi. Jika tidak, kau sendiri yang akan tidak nyaman. Semacam ancaman. Bukankah begitu? Di mana kau harus menjawab tanya setiap kepala. Hingga dengan bosan kau harus mengulang jawaban yang sama. Bagaimana jika aku berpikir bahwa aku memang lelah dengan semua itu. Aku lelah dengan pertanyaan yang sama. Apa? Kapan? Bagaimana? Mengapa?. Kurang lebih sekitar itu. Lalu aku memilih menghindari semua tanya-tanya itu. Aku menghindari mereka. Aku bersembunyi dari mereka. Aku cukup puas dengan diriku sendiri. Puas dengan caraku sendiri. Menciptakan duniaku sendiri.