buntu

kakiku terus menyusur jalan petang. sambil bekerja keras menyusun kalimat-kalimat. pekan lalu putus asa karena tak satu pun kalimat berhasil kurangkai. pekan ini masih sama. tak ada satupun kalimat terangkai. kemarin aku berjanji merangkainya lagi. tapi esok lalu aku malah berjanji merangkainya pada lusa lalu. jika sudah begini, rasanya sulit pulih.

harusnya beribu kalimat sudah kurangkai. namun dalam kesadaranku, malah membiarkan ruang kepalaku terus bercabang. sementara tubuhku sulit dipaksa beranjak. aku belum menemukan apapun. ruang kepalaku masih kosong. tapi aku harus menemukannya. benarkah aku terlalu keras pada kepalaku. tapi saat ini aku buntu.