‘jawab’ sebelum ‘tanya’

aku yakin, suatu saat akan ada sosok yang mempertanyakan ‘ingin-ingin’-ku yang berhasil kulontarkan. tentang banyak hal, kawan. tentang aku yang ingin menyelesaikan sebuah buku. tentang aku yang ingin tenang bersama seseorang dan selamanya. tentang aku yang ingin memiliki ‘teman’ sunyiku dari rahimku. ingin dan ingin. bagiku ingin harus diciptakan. setidaknya agar ada alasan kenapa aku harus ‘ada’ di esok. aku juga tidak pernah lupa kapan, di mana, dan pada siapa aku lontarkan inginku. bagiku, lontaran kepada siapa, kapan, dan di mana adalah sebuah cara agar aku selalu ingat tentang ‘ingin-ingin’-ku itu. ya, kau bisa menyebutnya sebagai “caraku mengingatkan diri”.

terkadang aku tidak peduli mereka berkata apa. karena tepat atau tidak, benar atau salah, tergantung bagaimana kita mengambil makna. seseorang berkata, tak ada yang benar atau salah atas sebuah penilaian, tapi tepat atau tidak. paragraf-paragraf ini kujadikan ‘jawab’ atas ‘tanya’ yang kelak akan menghampiriku dan menuntutku untuk membuktikannya. saat ini aku tengah dalam ‘perjalanan’, menuju ‘tuntutan-tuntutan’ bertubi yang bisa jadi akan datang sesegera mungkin. atau sebenarnya nada mempertanyakan itu sudah muncul di samping kanan kiri dan belakangku, hanya saja aku belum menyadarinya.

hemmm…aku lega sudah menjawab pertanyaan yang belum jelas kapan akan datangnya. siapapun si penanya itu, inilah jawabanku. apa yang kulontarkan adalah cara bagaimana aku mengingatkan diriku pada ‘ingin-ingin’-ku. setidaknya untuk membangunkanku dari lena-ku akan sesuatu yang sebenarnya hanya terhitung sebuah ‘proses’. ya, saat ini aku tidak berada di ‘akhir’, masih ‘proses’. terima kasih sudah mau memahami.

mungkin kata-kata ini tepat untukku yang masih dalam proses.

keep your dreams alive. understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe.” -Gail Devers