tidak. tidak buntu.

inspirasi terbang entah ke mana. terbang. tersembunyi. pergi. menghilang. dan entah istilah apa lagi yang tepat untuk kebuntuan saat ini. yang pasti semua seakan buntu. tapi kebuntuan yang kuciptakan sendiri. seseorang melontarkan kata-kata tajamnya laiknya pisau tajam menghunjam jantungku. aku lunglai. bahkan ranting sekecil apapun tak kutemui meski sekadar tuk berpegang.

tentang inspirasi yang sengaja kuhilangkan. sengaja, tapi anehnya aku tak sadar. aku kosong. tapi tak ada lagi yang berdesakkan menuntut dikeluarkan dari ruang kepalaku.

buntu? tanyanya. aku tak mampu menjawabnya. bisa jadi aku buntu. tak ada apapun dan siapapun di dunia ini. dunia tak mungkin terus menerus menyelamatkanku. hanya aku yang mampu menyelamatkan diriku sendiri. aku buntu. tapi tidak, aku masih memiliki seluruh inderaku. artinya masih banyak jalan yang harus kulewati. masih banyak cara yang bisa kucoba.

aku buntu. tidak. aku tidak buntu. dan jangan paksa aku memilih jalan akhir “buntu”. ada saatnya “menyakiti seseorang” menjadi begitu “manusiawi”. ada saatnya. seperti kata-kata seseorang yang menghunjam jantungku. aku tersakiti, namun di saat yang sama, aku terbangun dari tidurku. hingga aku tak buntu lagi. kini saatnya mencari cara agar tak lagi buntu.